Jika ruang belajar nyaman, anak tentunya akan betah belajar. Jadi, apa saja yang patut diperhatikan sebelum membuat kamar belajar anak?
Membuat sebuah ruang belajar yang nyaman bagi Si Kecil gampang-gampang susah. Pasalnya, tak seperti ruang belajar atau ruang kerja orang dewasa, ruang belajar anak memerlukan banyak pertimbangan, baik dari luas, material, pemilihan perabot atau furnitur hingga pemilihan warna.
Hindari Sudut Tajam
Luas ruang belajar anak yang ideal adalah sekitar 2,5x2,5 meter per anak. Bila terdapat beberapa anak, apalagi yang masih kecil, maka ruangan yang dibutuhkan biasanya lebih luas. Semata-mata karena ruang belajar yang ideal membutuhkan tempat untuk menggali kreativitas. Sebut saja, prakarya, melukis, atau menata. Untuk anak yang lebih besar, biasanya membutuhkan luasan yang ideal untuk meletakkan meja dan kursi belajar, serta adanya rak-rak penyimpan barang.
Selain ukuran ruang belajar, perhatikan juga faktor keamanan dan kenyamanan. Khusus untuk putra-putri yang masih kecil, Anda harus menghindari furnitur yang memiliki sisi atau sudut yang lancip atau tajam. Hindari juga furnitur yang menggores dan membahayakan gerakan anak. Pasalnya, anak-anak masih sangat aktif dan bisa terantuk pinggiran meja kursi ketika beraktivitas. Apalagi pada anak yang masih agak kecil, aktivitas belajar biasanya diseling dengan aktivitas motorik seperti berlarian.
Pilih Meja & Kursi
Ruang belajar anak membutuhkan furnitur yang sesuai untuk belajar, berupa meja dan kursi belajar. Meja kursi bisa merupakan tempat untuk belajar bersama. Sehingga perlu diperhatikan kemungkinan mengumpulkan beberapa meja dengan kursi melingkar, atau sebuah meja besar dengan beberapa kursi
Untuk meja belajar individual, bisa dipilih seperti meja kerja biasa dengan kursi dan rak penyimpan buku serta peralatan belajar. Jangan lupa menyesuaikan ketinggian meja kursi yang sesuai untuk anak. Meja yang terlalu tinggi akan membuat anak harus naik ke kursi atau mendongak untuk menulis atau membaca.
Hiasi Dinding
Dinding bisa menggunakan wallpaper , wall sticker , atau cukup cat biasa, tergantung selera dan budget . Wallpaper lebih mahal namun menyajikan lebih banyak motif menarik, apalagi untuk anak-anak. Wallpaper yang disarankan untuk kamar anak dengan catatan memiliki corak yang sesuai dan terbuat dari bahan yang tidak mudah kotor, misalnya bahan vinyl . Atau, jika anak-anak memang cepat bosan, Anda bisa menggunakan wall sticker . Selain harganya lebih terjangkau, Anda bisa dengan mudah menggantinya sesuai selera anak.
Zona yang Jelas
Mungkin orangtua sering bertanya, mana yang lebih baik, menggabungkan ruang belajar dengan kamar tidur anak, ataukah terpisah sendiri-sendiri?
Biasanya kamar tidur anak memiliki sebuah meja kursi yang digunakan untuk belajar, namun tak masalah bila dirasa perlu dipisahkan. Sehingga aktivitas tidak bercampur antara belajar dan istirahat atau menonton TV dan bermain game dan anak bisa lebih fokus belajar. Jika disatukan, maka yang perlu diperhatikan adalah menata agar fungsi kamar sebagai ruang untuk istirahat dan belajar memiliki semacam zona yang jelas. Tandai dengan rak-rak untuk tempat buku yang khusus di sekitar zona belajar. Perhatikan juga warna, mengingat anak berada dalam usia yang sangat aktif, sehingga kemungkinan perlu untuk memiliki ruang dengan warna-warni penunjang kreativitasnya. Apalagi, mata dan pikiran anak sangat tertarik dan mudah beradaptasi dengan warna-warni, terutama yang disukainya.
Warna Terang Lebih Kuat
Warna yang direkomendasikan untuk kamar belajar anak adalah warna-warna terang dan kuat, karena bisa merangsang kreativitas anak. Contohnya, merah, oranye, biru, atau hijau. Warna-warna terang ini bisa digunakan untuk aksen dinding. Artinya, tidak semua dinding dicat dengan warna yang kuat tersebut, misalnya hanya untuk ruang belajar.
Untuk ruang belajar yang membutuhkan konsentrasi tinggi bisa menggunakan warna pastel, seperti biru pastel, orange pastel, krem, dan sebagainya. Secara umum kita bisa menggunakan warna kuat untuk ruang belajar, namun bila bersatu dengan kamar tidur, gunakan warna pastel, terutama untuk dinding yang menghadap tempat tidur.
Hobi yang berbeda, menjadikan pilihan warna untuk anak laki-laki agak berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki biasanya menyukai warna kuat, seperti merah, hijau, kuning, dan biru. Sedangkan setelah SMP, anak laki-laki cenderung menyukai warna natural, seperti abu-abu atau putih. Untuk aksen aksen warna kuat, aplikasikan pada hiasan kamar tidur.
Untuk kamar anak perempuan yang masih kecil, selain tema boneka dan tema putri dalam dongeng, warna yang digemari adalah pastel seperti pink dan biru muda. Biasanya ketika menginjak SMU, anak mulai ingin mengganti tema. Akali saja dengan wallpaper atau wall sticker yang lebih dewasa.
Sumber : tabloidnova.com
0 komentar:
Posting Komentar
PERHATIAN:
* Hindari komentar yang bersifat provokasi, kasar, caci maki dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan).
* Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengirim.
* Admin/Redaksi berhak menghapus komentar yang tidak layak.