
Selain itu dengan telah mengetahui identitasnya, dia akan merasa bangga bahwa dirinya akan sama dengan teman-teman dia. Seperti memiliki ayah, ibu, adik atau kakak. Hal ini juga dapat menimbulkan perasaan rasa aman di dirinya. Karena biasanya balita tidak ingin berbeda dengan teman-temannya. Pengenalan anggota keluarga juga dapat menimbulkan ikatan perasaan emosional dengan keluarganya.
Hal lainnya adalah karena balita memiliki tingkat rasa ingin tahu yang cukup besar sehingga dengan kita mengenalkan identitas dirinya, rasa ingin tahunya akan keluarga akan sedikit terpenuhi. Manfaat yang lainnya adalah untuk keselamatan si anak, jika dia sudah mengenal identitasnya, jika terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan misalkan terlepas dari pantauan kita dan jika dia telah mengenal identitasnya maka akan memudahkan bagi orang yang menemukan balita tersebut.
Nah kapan sich kita sebaiknya mengenalkan identitas itu kepada si kecil? sebaiknya adalah ketika si anak sudah lancar berbicara dan mampu memahai percakapan, dengan harapan agar si kecil tidak terjadi kesalapahaman. Biasanya sekitar umur 2-3 tahun tetapi bisa jadi lebih awal jika si anak memiliki kemampuan berbicara lebih awal.
Kita sebagai orang tua perlu tahu bagaimana agar si kecil mudah memahami apa itu identitas diri, berikut ini beberapa kiat mengenalkan identitas diri;
- Identitas Utama
Identitas ini sebaiknya diajarkan atau diutamakan untuk dikenalkan kepada si kecil, yaitu nama dirinya, nama orang tua, alamat rumah/telepon rumah.
- Bertahap
Agar si kecil mudah memahaminya, lakukan secara bertahap, untuk nama dirinya, kenalkan terlebih dahulu nama panggilannya dan nama orang tuanya pun begitu, nama panggilan bapak dan ibunya, bukan nama lengkap dia atau nama lengkap orang tuanya. Juga termasuk alamat rumah/telepon.
Perlu diketahui daya ingat balita masih terbatas dan kemampuannya untuk menghafal angka juga belum terlalu baik.
Jika perkembangan kognitifnya telah bertambah serta kemampuan berbahasa yang semakin baik, baru selanjutnya pengenalan identitas diri bisa ditingkatkan. Bisa dilanjutkan dengan nama lengkap dirinya dan orang tuanya.
- Selalu Mengulang
Daya ingat balita masih terbatas sehingga proses mengulang-ulang menjadi hal yang sangat penting. Dan perlu diingat untuk melakukannya ketika si balita sedang tidak rewel atau ketika santai, bahkan sebaiknya ketika sambil bermain dengan dia, jika kita bisa ‘menciptakan’ lagu yang menyebutkan nama identitas akan lebih bagus karena lagu lebih mudah ditiru dan lebih efektif, karena di usia balita, balita memasuki tahap perkembangan meniru dan lagu lebih mudah untuk diulang-ulang tanpa bosan.
- Ekstra Sabar
Sebagai orang tua, kita harus extra sabar, jika si balita salah menyebutkan identitas, kita tidak perlu menyalahkan dia. Perasaan bersalah dapat menyebabkan dia untuk takut mencobanya lagi, Kesalahan biasa terjadi karena kemampuan daya ingat yang masih terbatas dan organ bicaranya pun masih belum sempurna.
- Dukung si kecil
Ketika kita mendukung si kecil, si kecil pun akan merasa senang hatinya untuk memperbaiki kesalahannya, serta dengan adanya respon positif dari lingkungannya juga akan membuat si anak untuk merasa nyaman untuk belajar mengenal identitas diri.
Sumber : Berbagai sumber bacaan.
Nah kapan sich kita sebaiknya mengenalkan identitas itu kepada si kecil? sebaiknya adalah ketika si anak sudah lancar berbicara dan mampu memahai percakapan, dengan harapan agar si kecil tidak terjadi kesalapahaman. Biasanya sekitar umur 2-3 tahun tetapi bisa jadi lebih awal jika si anak memiliki kemampuan berbicara lebih awal.
Kita sebagai orang tua perlu tahu bagaimana agar si kecil mudah memahami apa itu identitas diri, berikut ini beberapa kiat mengenalkan identitas diri;
- Identitas Utama
Identitas ini sebaiknya diajarkan atau diutamakan untuk dikenalkan kepada si kecil, yaitu nama dirinya, nama orang tua, alamat rumah/telepon rumah.
- Bertahap
Agar si kecil mudah memahaminya, lakukan secara bertahap, untuk nama dirinya, kenalkan terlebih dahulu nama panggilannya dan nama orang tuanya pun begitu, nama panggilan bapak dan ibunya, bukan nama lengkap dia atau nama lengkap orang tuanya. Juga termasuk alamat rumah/telepon.
Perlu diketahui daya ingat balita masih terbatas dan kemampuannya untuk menghafal angka juga belum terlalu baik.
Jika perkembangan kognitifnya telah bertambah serta kemampuan berbahasa yang semakin baik, baru selanjutnya pengenalan identitas diri bisa ditingkatkan. Bisa dilanjutkan dengan nama lengkap dirinya dan orang tuanya.
- Selalu Mengulang
Daya ingat balita masih terbatas sehingga proses mengulang-ulang menjadi hal yang sangat penting. Dan perlu diingat untuk melakukannya ketika si balita sedang tidak rewel atau ketika santai, bahkan sebaiknya ketika sambil bermain dengan dia, jika kita bisa ‘menciptakan’ lagu yang menyebutkan nama identitas akan lebih bagus karena lagu lebih mudah ditiru dan lebih efektif, karena di usia balita, balita memasuki tahap perkembangan meniru dan lagu lebih mudah untuk diulang-ulang tanpa bosan.
- Ekstra Sabar
Sebagai orang tua, kita harus extra sabar, jika si balita salah menyebutkan identitas, kita tidak perlu menyalahkan dia. Perasaan bersalah dapat menyebabkan dia untuk takut mencobanya lagi, Kesalahan biasa terjadi karena kemampuan daya ingat yang masih terbatas dan organ bicaranya pun masih belum sempurna.
- Dukung si kecil
Ketika kita mendukung si kecil, si kecil pun akan merasa senang hatinya untuk memperbaiki kesalahannya, serta dengan adanya respon positif dari lingkungannya juga akan membuat si anak untuk merasa nyaman untuk belajar mengenal identitas diri.
Sumber : Berbagai sumber bacaan.
0 komentar:
Posting Komentar
PERHATIAN:
* Hindari komentar yang bersifat provokasi, kasar, caci maki dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan).
* Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengirim.
* Admin/Redaksi berhak menghapus komentar yang tidak layak.