
Jangan memaksa
Jangan sesekali memaksa mereka. Semakin kuat Anda memaksa mereka untuk berbicara atau bercerita, mereka akan semakin menutup diri. Bila Anda bersikap lebih santai, mereka mungkin akan lebih mudah mengungkapkan persoalan mereka.
Selalu ada buat mereka
Jangan salah, anak-anak cukup peka terhadap aktivitas Anda. Bila Anda tampak sibuk, mereka berusaha tahu diri. Tapi bila mereka melihat memiliki waktu untuk diri Anda sendiri dan untuk mereka, mereka akan merasa nyaman untuk berbicara dengan Anda.
Libatkan diri
Coba mulai melibatkan diri dengan cara beraktivitas bersama mereka. Misalnya, ikut bermain basket, main monopoli, bersepeda. Dengan bermain bersama, kemungkinan saling bercerita makin terbuka.
Tidak bersikap menghakimi
Bila Anda bersikap menghakimi pada saat mereka berbicara, di lain waktu mereka pasti tidak berminat untuk menceritakan apa yang mereka alami pada Anda. Tunjukkan keingintahuan dan rasa penasaran Anda pada apa yang mereka ceritakan dan usahakan tidak memberi komentar "benar" atau "salah".
Kiat bertanya
Pertanyaan yang dimulai dengan kata "Mengapa", cenderung menciptakan pertahanan diri. Pertanyaan dengan jawaban "ya" atau "tidak", tidak akan memberikan respons yang banyak. Belajarlah menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang menstimulasi pembicaraan semisal, "Apa yang kamu perhatikan dari lukisan itu?" merupakan pancingan yang lebih baik daripada, "Kamu senang atau tidak dengan lukisan itu?"
Mobil sebagai tempat untuk ngobrol
Saat mengantar atau menjemput mereka ke sekolah atau ketika bersama-sama ke suatu tempat, ajak mereka berbicara. Di dalam mobil, kecil kemungkinan bagi Anda dan anak untuk mendapat gangguan seperti tamu yang tiba-tiba datang atau ia cuma asyik di depan komputer/ teve.
Beri respons
Mengetahui Anda mendengarkan dan memperhatikan apa yang mereka ceritakan, akan membuat mereka merasa mendapat dukungan dari Anda dan membuat mereka bersemangat untuk bercerita lebih banyak lagi.
Libatkan dengan hobi anak
Ajak anak berbicara pada saat mereka sedang menggambar, mewarnai, atau melukis. Cara ini cukup ampuh untuk anak-anak Anda yang masih kecil. Lewat aktivitas yang dapat membuat mereka mengekspresikan diri, juga akan memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan pada Anda. Dengan menggabungkan diri pada kegiatan tadi, Anda menjadi lebih peka untuk berbagi cerita dengan anak.
Sediakan kesempatan untuk bersenang-senang
Bila anak merasa Anda menyediakan waktu beraktivitas bersama mereka, apapun kegiatannya, percayalah, mereka akan dengan senang hati berbagi cerita dengan Anda. Tapi jangan lupa, jadilah pendengar yang baik.
Jadilah orang tua dan teman bagi mereka
Bila Anda dapat bersikap sebagai orangtua dan teman pada saat mereka bercerita maka hal ini dapat memelihara keinginan anak untuk selalu berbagi cerita dengan Anda. Jangan bersikap kaku dan sok jaga wibawa.
Sumber : tabloidnova.com
Artikel Terkait
- Pemicu Aroma Tak Sedap di Tubuh Anda
- Seni Berbicara dengan Bayi
- Cantik Tanpa Stress
- Menghadapi 5 Sifat Khas Batita
- Menata Rumah Menyesuaikan Tipe Kepribadian
- 7 Tips Merawat Menata Rumah Agar Bagus Nyaman
- Tips Menata Teras Rumah
- Setelah Januari 2012, Rumah di Bawah Tipe 36 Masih Bisa KPR
- Selamat Tahun Baru 2012
- Menghitung Biaya Pasangan Dinding Bata atau Bata Merah
- Ternyata Jilbab Bisa Cegah Penyakit Kulit
- Tips Berkomunikasi dengan Anak Autis
- Agar Sembelit Tak Bikin Bayi Melilit
- Risiko Kehamilan di Atas Usia 35
- 7 Hal Pertimbangan Pria Sebelum Menikah
- 10 Cara Menjadi Ayah yang Hebat
- 9 Hal Wajib Diketahui oleh Orang tua
- Kiat Menegur Anak Buah
- 7 Rahasia Tertawa
- Sarapan Bergizi Tingkatkan Konsentrasi
0 komentar:
Posting Komentar
PERHATIAN:
* Hindari komentar yang bersifat provokasi, kasar, caci maki dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Antar Golongan).
* Komentar sepenuhnya tanggung jawab pengirim.
* Admin/Redaksi berhak menghapus komentar yang tidak layak.